HAKEKAT GEOGRAFI


Pernahkah kamu mendengar kata Geografi? Tahukah kamu apa sebenarnya Geografi itu ? mungkin pada mulanya kamu hanya pernah mendengar atau melihat kata geografi tanpa kamu sendiri mengetahui apa inti sebenarnya dari geografi. Berawal dari segala ketidak tahuan kita belajar. Karena tidak tahu maka akan muncul berbagai pertanyaan. Pertanyaan yang mungkin akan muncul karena ketidak tahuan kita antara lain adalah :
  • Apa sebenarnya geografi itu ?
  • Apa yang dipelajari geografi ?
  • Untuk apa kita belajar geografi ?
  • Apa keuntungan yang dapat diperoleh dari belajar geografi ?
  • Apa yang ingin kamu ketahui dari ilmu geografi ?
  • Apa yang menarik dari ilmu geografi.
Selain pertanyaan diatas tentunya akan terus bertambah seiring dengan dipelajarinya geografi itu sendiri. Semakin benyak pertanyaan yang muncul dan terjawab maka semakin banyak juga hal yang akan kita pahami. Bukan sekedar hanya menghafalkan saja tetapi berusaha untuk lebih memahami segala sesuatu yang terjadi di bumi ini, sehingga jika terjadi suatu masalah di bumi ini kita tidak hanya mengetahui dan melihat serta mendengar masalah tersebut karena kita hanya mampu menghafal saja, akan tetapi ketika ada permasalahan di bumi kita bisa menyelesaikan masalah tersebut karena kita memahaminya.
Geografi berasal dari dua kata, yaitu geo berarti bumi dangraphien berarti tulisan. Secara etimologi, geografi berarti tulisan tentang bumi. Dalam geografi kita akan mengenal semua yang terjadi di atas bumi, dibawah permukaan bumi, bahkan di angkasa dapat kita selidiki dan dipelajari melalui pelajaran geografi. Alat yang paling menunjang dalam pelajaran geografi adalah peta. Dengan peta kita bisa melihat kenampakan bumi secara keseluruhan.
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari atau mengkaji bumi dan segala sesuatu diatasnya,seperti, penduduk, flora, fauna, iklim, dan segala fenomena yang terjadi dipermukaan bumi.
Untuk menjawab semua keingin tahuan kalian tentang apa yang dipelajari dalam ilmu geografi marilah kita pelajari bersama dalam bab hakekat geografi ini. Secara tata bahasa geografi berasal dari bahasa Yunani dari asal kata geo yang artinya bumi dan graphein yang artinya melukiskan, menceritakan, atau menguraikan tentang bumi (geosfer).
Menurut Prof. Bintarto (1981), geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik mapun menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
Berdasarkan hasil seminar dan lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di semarang (1988,) dinyatakan bahwa pengertian dan batasan geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.
Menurut Strabo (1970) geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakteristik tertentu, dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Konsep ini disebut natural Attribute of Place.
I Made Sandy, geograf dari UI mengatakan bahwa geografi adalah ilmu yang berusaha menemukan dan memahami persamaan dan perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi.
Menurut Ferdinan Von Ritchoffen, geografi adalah studi tentang gejala dan sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala dan sifat-sifat itu.
Dari pengertian tersebut perlu dijelaskan lebih rinci lagi tentang hal-hal sebagai berikut :
  1. Pengetahuan dan persamaan gejala alam dimuka bumi (gejala geosfer). Maksudnya geografi mempelajari dan mengkaji berbagai faktor penyebab sekaligus mencari dan menemukan jawaban mengapa terjadi persamaan dan perbedaan gejala geosfer antara suatu tempat dengan tempat lain.
  2. Berupa Interaksi antara manusia dan lingkungannya. Maksudnya, bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan primer, sekunder, manusia pasti akan memanfaatkan lingkungan alamnya. Dengan geografi manusia dapat mengetahui sesuatu tentang alam dan dapat menggunakan segala sesuatu yang terdapat di alam untuk memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi manusia dituntut untuk bersikap bijak agar kelestarian daya dukung alam tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya.
  3. Dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Maksudnya, di dalam mengkaji atau mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer ataupun interaksi manusia dan lingkungannya, yang diutamakan adalah persebaran gejala geosfer dalam suatu wilayah atau ruang dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Jadi yang membedakan antara ilmu geografi dengan ilmu lain adalah dalam sudut pandangnya yang bersifat keruangan dan kewilayahan.
A. Konsep Esensial Geografi dan contoh Penerapannya dalam Pengajaran Geografi
Dalam ilmu geografi yang kita pelajari ini terdapat 10 konsep geografi yang akan kita bahas. 10 konsep geografi tersebut antara lain adalah (1) konsep lokasi, (2) konsep jarak, (3) konsep keterjangkauan, (4) konsep pola, (5) konsep morfologi, (6) konsep aglomerasi, (7) konsep nilai kegunaan, (8) konsep interaksi/interdependensi, (9) konsep diferensiasi area dan (10) konsep keterkaitan ruang.
1. Konsep Lokasi
Konsep ini merupakan konsep utama yang sejak awal pertumbuhan geografi menjadi ciri khusus ilmu pengetahuan geografi. Konsep lokasi ini terbagi menjadi dua yaitu :
  1. Lokasi Absolut yaitu lokasi suatu tempat dipermukaan bumi yang selalu tetap dan tidak pernah berubah, lokasi absolut ini selau terkait dengan garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh : wilayah indonesia memiliki wilayah absolut 950 BT – 1410 BT dan 60 LU – 110 LS. Hal ini berarti tempat yang memiliki Lintang dan bujur tersebut di atas hanyalah negara Indonesia.
  2. Lokasi relatif yaitu lokasi suatu tempat yang dilihat dari wilayah lain yang ada disekitarnya sehingga suatu waktu bisa berubah. Sebagai contoh : rumah Titis ada di sebelah timur hutan, pada suatu ketika hutan ditebang dan digantikan dengan mall , maka rumah Titis tidak lagi berada disebelah timur hutan tetapi berubah menjadi di sebelah timur mal sekalipun letak astronomisnya tetap.
Lokasi suatu tempat juga terkait dengan fenomena geosfer yang terjadi di sekitarnya sebagai contoh:
  1. Lokasi pantai memiliki nilai tinggi untuk pariwisata Sebuah rumah yang bagus memiliki nilai yang rendah apabila berdekatan dengan kuburan (gangguan psikis), stasiun kereta api, lapangan terbang, terminal (polusi suara) atau daerah industri (polusi).
  2. Di daerah dingin orang harus berpakaian tebal.
2. Konsep Jarak
Konsep ini mempunyai arti penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan , sebagai contoh :Harga produksi pertanian menjadi lebih mahal bila harus diangkut ke pasar yang jauh letaknya. Nilai tanah akan semakin mahal bila semakin dekat dengan kota atau jalan raya.
Nursid Sumaatmadja, adalah tokoh geografi Indonesia yang memantapkan geografi sebagai ilmu yang memiliki nilai pendidikan (edukasi) dan nilai keagamaan (religius) . contoh konsep jarak yang lain adalah, misalnya jika ditempuh dengan kendaraan dan kecepatan yang sama jarak antara Semarang – Jakarta akan ditempuh lebih lama dibandingkan dengan jarak Semarang – Kendal.
3. Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan (accessibility) tidak selalu berkaitan dengan jarak, akan tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang dapat di pakai. Rintangan medan yang berupa rangkaian pegunungan, hutan lebat, rawa-rawa atau gurun pasir yang luas merupakan contoh penyebab suatu tempat kurang dapat di jangkau dari tempat lain. Faktor sosial yang berupa bahasa, adat istiadat, serta sikap penduduk yang berlainan (mencurigai setiap orang asing sebagai musuh) dapat pula dijadikan faktor penyebab kurang terjangkaunya suatu tempat.
Sebagai contoh: Surabaya-jakarta bisa ditempuh dengan pesawat, kereta api atau bus. Surabaya-Madiun dapat ditempuh dengan mobil atau kereta api. Surabaya–Pacitan dapat ditempuh dengan mobil. Semakin sedikit halangan yang ada untuk menuju suatu tempat maka bisa dikatakan bahwa tempat tersebut memiliki keterjangkauan yang tinggi.
4. Konsep Pola
Pola ini berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka bumi, baik fenomena yang bersifat alami (aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah dan curah hujan) maupun fenomena sosial budaya (permukiman, persebaran penduduk, mata pencaharian, dan jenis rumah tinggal).
  1. Pola pemukiman di tepi pantai berkait terhadap bentukan pantai, pola aliran sungai berhubungan dengan jenis batuan, struktur geologi dan tanahnya. Contoh pola aliran sungai trellis terbentuk di daerah pegunungan lipatan pola radial sentrifugal terdapat di daerah vulkan atau gunung yang berbentuk kerucut.
  2. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya. Contoh pemukiman di daerah kalimantan umumnya mengikuti tepi aliran sungai. Di daerah pegunungan umumnya polanya menggerombol.
5. Konsep Morfologi
Morfologi merupakan bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk lahan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan dan ketersediaan air. Contoh daerah miring lahannya rawan terhadap erosi. Tanahnya tipis dibandingkan daerah landai.
6. Konsep Aglomerasi
Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis sehingga timbul daerah mewah, daerah kumuh, dan daerah campuran. Contohnya pada umumnya bentuk pedesaan memilih tempat-tempat yang datar dengan tanah yang subur serta dekat air. Tanah pertanian biasanya terdapat di daerah dataran aluvial yang subur.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Daerah wisata memiliki nilai yang berlainan bagi setiap orang. Oleh karena itu ada orang yang tidak pernah sama sekali mengunjunginya, ada yang kadang-kadang dan adapula yang sering mengunjunginya.
Daerah perkotaan memiliki nilai jual tanah yang tinggi dibandingkan daerah pedesaan.Bagi setiap orang suatu tempat bisa memiliki nilai kegunaan yang berbeda-beda. Bagi seorang petani tempat yang banyak memiliki rumput yang tebal memiliki nilai yang rendah karena jika akan menanam tanaman memerlukan waktu yang lama untuk membersihkan rumput dan akan mengurangi produksi pertanian serta menambah biaya penanaman, tetapi bagi seorang peternak suatu tempat yang banyak memiliki rumput adalah tempat yang memiliki nilai tinggi karena rumput tersebut dapat digunakan sebagai makanan ternak.
8. Konsep Interaksi/interdependensi
Interaksi merupakan hubungan saling atau timbal balik antar beberapa hal. Dalam geografi, interaksi ini dapat dicontohkan dengan adanya interaksi antara desa dengan daerah kota, dimana kota sebagai puasat perindustrian dan perdagangan yang dapat menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat desa. Demikian sebaliknya desa menghasilkan bahan makan dan hasil pertanian yang dibutuhkan masyarakat kota sehingga hal ini akan menimbulkan interaksi antara desa dan kota.
9. Konsep Diferensiasi Areal
Diferensiasi area dimaksudkan bahwa antara satu tempat dengan tempat yang lain memiliki perbedaan, baik dalah hal sumber daya alam, sumberdaya manusia, atau pola pemukiman dan lain-lain. Misalnya pola perumahan padat, sedang, dan jarang sangat terkait dengan jumlah penduduk yang ada di daerah tersebut.
10. Konsep Keterkaitan Ruangan
Perbedaan potensi wilayah antara yang satu dengan yang lain akan mengakibatkan atau mendorong terjadinya interaksi berupa pertukaran barang, manusia, ataupun budaya.
B. Pendekatan Geografi
Pendekatan dalam mengkaji studi geografi dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut :
  1. Pendekatan keruangan ( spatial approach)
Wilayah Aceh merupakan salah satu wilayah yang pernah terjadi gempa. Dakam pendekatan keruangan mengkaji adanya perbedaan tempat melalui penggambaran letak distribusi, relasi dan interelasinya. Dengan pendekatan ini geografi berusaha menjelaskan suatu fenomena dilihat dari keterkaitan antara fenomena dengan ruang atau tempat dimana fenomena itu terjadi. Misalnya pada tahun 2005-2006 di wilayah Aceh terjadi Tsunami, Nias, Jogja, Pangandaran terjadi gempa, mengapa terjadi di tempat tersebut?. Setelah dilihat dimana tempat tempat tersebut dan dicari persaman dan perbedaan antara masing-masing daerah ternyata dapat ditemukan persamaannya, yaitu tempat tersebut berada pada pertemuan 2 lempeng yaitu Indo-Australia dan Eurasia. Sehingga dapat ditarik kesimpulan sepanjang pertemuan 2 lempeng memungkinkan terjadinya gempa atau tsunami.
  1. Pendekatan kelingkungan (ekological approach)
Pendekatan ini berdasarkan interaksi organisme dengan lingkungannya. Dalam suatu ekosistemjika ada suatu elemen berkembang melampaui batas maksimal,maka elemen yang lain akan mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. Dapat kita pelajari pula bahwa untuk mengetahui atau mempelajari suatu fenomena geosfer yang terjadi kita bisa menggunakan kajian berupa analisis tentang lingkungan dimana fenomena itu terjadi, dan mengkaitkannya dengan faktor lingkungan tersebut. Kita harus mencari tau hubungan antara lingkungan di sekitar fenomena dengan fenomena yang ada sehingga dapat dicari sebab terjadinya suatu fenomena geosfer.
  1. Pendekatan kompleks wilayah
Pendekatan kompleks wilayah merupakan pendekatan geografi yang berusaha memandang atau mengkaji suatu fenomena geosfer dari kedua pendekatan diatas atau dengan kata lain berusaha untuk memadukan pendekatan keruangan dan kewilayahan tersebut.
C. Prinsip Dasar Geografi
Prinsip adalah sesuatu yang menjiwai atau menjadi dasar pijakan dalam melaksanakan sesuatu. Apabila diamati dan dianalisis gejala goegrafi dalam kehidupan sehari-hari, maka para ahli geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip berikut
1. Prinsip Persebaran, yaitu suatu gejala yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan dan manusia. Contohnya tidak semua wilayah mengalami hujan salju karena hujan salju hanya terjadi di wilayah-wilayah tertentu.
2. Salah satu morfologi yang tidak terdapat di semua tempat. Prinsip Interrelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait dalam ruang, antara gejala yang satu dengan yang lainnya. Contohnya peristiwa kabut asap yang terjadi di Kuala lumpur, padahal di kota tersebut tidak terjadi kebakaran, ternyata kabut asap disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di Indonesia.
3. Prinsip Deskripsi, yaitu penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki/ dipelajari. Deskripsi, selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata, dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.
4. Prinsip Korologi, yaitu gejala, fakta ataupun masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau sebarannya, interelasinya, interaksinya dan integrasinya dalam ruang tertentu, sebab ruang itu akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut.
D. Obyek Studi, Ruang Lingkup, dan Aspek Geografi
Gambar peristiwa vulkanisme Setiap ilmu dapat dikaji dari dua segi, yaitu obyek material dan obyek formal. Obyek material adalah sesuatu yang dipelajari oleh setiap ilmu, sedangkan obyek formal merupakan sudut pandang atau pendekatan yang digunakan dalam mempelajari obyek material. Obyek formal inilah yang membedakan antara satu llmu dengan ilmu yang lain. Contohnya adalah ekonomi dan biologi sama-sama mempelajari manusia, tetapi sudut pandang yang digunakan berbeda. Jadi beberapa ilmu bisa saja mempelajari obyek yang sama, tetapi sudut pandangnya berbeda.
Obyek Material Geografi
Obyek material adalah semua materi yang menjadi sasaran atau kajian studi ilmu Geografi, yaitu semua fenomena yang terjadi di muka bumi (fenomena geosfer), baik yang sifatnya alami maupun sosial. Fenomena tersebut bisa terjadi pada atmosfer, lithosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer.
Gambar kebakaran hutanContoh yang sifatnya alami, misalnya gempa bumi, kebakaran hutan, dan hujan. Sedangkan yang sifatnya sosial, misalnya pola pemukiman, persebaran penduduk, dan mata pencaharian.
Obyek Formal Geografi
Obyek formal merupakan sudut pandang, cara pandang, cara berfikir atau analisis terhadap segi materialnya. Adapun segi formal atau obyek formal geografi adalah kelingkungan, kewilayahan, dan keruangan yang menitik beratkan pada aspek ruang (space), sejarah pada aspek waktu (time), ekonomi pada aspek biaya (cost), dan antropologi pada aspek budaya (culture).
Menurut Rhoads Murphey dalam bukunya The scope of Geography menyebutkan ruang lingkup geografi meliputi:
  1. Persebaran dan keterkaitan antara penduduk di permukaan bumi dan aspek-aspek keruangan, serta usaha manusia untuk memanfaatkannya.
  2. Interelasi antara manusia dengan lingkungan fisik sebagai bagian dari studi perbedaan wilayah.
  3. Kajian terhadap region atau wilayah sebagai telaah yang paling komprehensif dan terpadu antara unsur-unsur wilayah.
Dari paparan tersebut dapat dijelaskan bahwa ruang lingkup Geografi meliputi semua gejala geosfer yang meliputi atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer dan antroposfer.
Atmosfer meliputi semua kejadian yang ada pada lapisan udara yang menyelimuti bumi, contohnya hujan, pemanasan global, dan gejala pelangi.
Gambar rumah sebagai wujud keterkaitan manusia dengan lingkungan, hidrosfer meliputi semua air yang ada dibumi, contohnya banjir, tsunami, dan persebaran danau. Litosfer meliputi semua yang berhubungan dengan lapisan kulit bumi, contohnya gempa bumi, gunung meletus, dan tanah longsor. Biosfer meliputi semua hal yang terkait dengan mahluk hidup yang ada di muka bumi, contohnya persebaran hewan, persebaran tumbuhan, dan kebakaran hutan. Antroposfer meliputi kajian tentang manusia, baik dari asal usul, budaya, dan interaksi antar manusia, misalnya pola pemukiman, mata pencaharian, dan persebaran penduduk.
Dari ruang lingkup geografi yang sangat luas tersebut mencakup berbagai aspek yang antara satu dengan yang lainnya saling terkait dan sulit untuk dipisahkan. Aspek tersebut meliputi :
  1. Aspek fisik disebut aspek alamiah, menyangkut benda mati, kimiawi, biologi, astronomi, dsb.
  2. Aspek sosial meliputi sosiologi, politik,ekonomi, hukum, sejarah, antropologi, dsb.
Dari kedua aspek tersebut di atas, dapat disimpulkan menjadi berikut :
  1. Geografi Fisik
Gambar batuan sebagai salah satu aspek fisik geografiGeografi fisik khusus mengkaji keadaan fisik dari ruang dan tempat kehidupan, serta gejala yang ditimbulkan, seperti air, tanah udara dan prosesnya.
  1. Geografi Manusia
Geografi manusia adalah ilmu yang melihat tentang kehidupan manusia dalam ruang dengan segala aktivitas
  1. Geografi Regional
Geografi regional adalah ilmu khusus melihat hubungan antara aspek fisik dengan manusia dalam relasi keruangan pada suatu wilayah, meliputi bentuk persebaran dalam ruang lokal, regional, atau kontinen.
E. Ilmu Penunjang Geografi
Gambar morfologi muka bumi. Dalam mempelajari suatu obyek, ternyata antara satu ilmu dengan ilmu lain tidak berdiri sendiri. Ini terjadi karena antara ilmu satu dengan ilmu lain saling melengkapi, termasuk ilmu geografi dengan ilmu-ilmu lain. Ada berbagai macam jenis ilmu yang mempelajari tentang bumi. Ilmu-ilmu tersebut dapat digunakan sebagai ilmu penunjang geografi. Ilmu penunjang geografi antara lain :
Geologi : adalah ilmu yang mempelajari komposisi, struktur, dan sejarah bumi secara keseluruhan.
Geomorfologi : adalah ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan proses-proses yang mengakibatkan terjadinya bentuk muka bumi tersebut.
Gambar planet dielajari oleh astronomiHidrologi : adalah ilmu yang mempelajari air di bawah tanah, keterdapatannya, peredarannya, dan sebaran sifat kimia dan fisiknya, serta reaksi dengan lingkungan termasuk hubungannya dengan mahluk hidup.
Meteorologi : adalah ilmu yang mempelajari fenomena alam, khususnya atmosfer bumi dan gejala cuaca yang terjadi di dalamya.
Klimatologi : adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri, sebab terjadinya dan pengaruh iklim terhadap bentuk fisik dan kehidupan di berbagai tempat yang berbeda.
I Made Sandy, tokoh geografi Indonesia yang menekankan peta sebagai alat utama dalam kajian geografiBotani : adalah ilmu yang mempelajari kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Zoologi : adalah ilmu yang mempelajari kehidupan binatang dan pembuatan klasifikasi aneka bentuk binatang di dunia.
Demografi : adalah ilmu yang mempelajari susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk atau disebut ilmu kependudukan.
Ekonomi : adalah ilmu yang mempelajari asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang serta kekayaan.
Ekologi : adalah ilmu yang mempelajari hubungan timal balik antara mahluk hidup dan kondisi sekitar (lingkungannya).
Sosiologi : adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat.
Antropologi : adalah ilmu yang mempelajari manusia, khususnya asal-usul, aneka warna, bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaan pada masa lampau.
Limnologi : adalah ilmu yang mempelajari tentang perairan danau.
Astronomi : adalah ilmu yang mempelajari benda-benda angkasa.
Kriologi : adalah ilmu yang mempelajari tentang perairan es dan gletser.
Oceanografi : adalah ilmu yang mempelajari tentang peraian laut.
Kartografi : adalah ilmu yang mempelajari tentang perpetaan.
F. Gejala-gejala Geosfer dalam Kehidupan Sehari-hari
Pernahkah kamu terjebak di tengah-tengah banjir yang melanda kotamu? Banjir merupakan salah satu contoh gejala geosfer yang dapat kita saksikan dan kita rasakan. Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai berbagai gejala geosfer, antara lain sebagai berikut :
1. Pengaruh cuaca dan iklim dengan masa tanam dan jenis tanaman di bidang pertanian.
2. Pengaruh angin darat dan angin laut terhadap aktivitas penangkapan ikan di laut oleh para nelayan tradisional.
3. Pengaruh bentuk muka bumi (relief) terhadap pola-pola pemukiman penduduk.
4. Pengaruh lokasi persebaran pusat-pusat aktivitas penduduk, seperti sarana pendidikan, perkantoran, pusat industri, sarana kesehatan, dan sarana rekreasi.

Oleh : Dr.Agus Suryantoro, M.Si
Sumber :http://fis.um.ac.id/agusgeo/2011/05/05/filsafat-geografi-konsep-dasar-ilmu-geografi/

Read Users' Comments (4)

4 Response to "HAKEKAT GEOGRAFI"