HAKEKAT GEOGRAFI
Pernahkah kamu mendengar kata Geografi? Tahukah kamu apa
sebenarnya Geografi itu ? mungkin pada mulanya kamu hanya pernah mendengar atau
melihat kata geografi tanpa kamu sendiri mengetahui apa inti sebenarnya dari
geografi. Berawal dari segala ketidak tahuan kita belajar. Karena tidak tahu
maka akan muncul berbagai pertanyaan. Pertanyaan yang mungkin akan muncul
karena ketidak tahuan kita antara lain adalah :
- Apa sebenarnya geografi itu ?
- Apa yang dipelajari geografi ?
- Untuk apa kita belajar geografi ?
- Apa keuntungan yang dapat diperoleh dari belajar geografi ?
- Apa yang ingin kamu ketahui dari ilmu geografi ?
- Apa yang menarik dari ilmu geografi.
Selain pertanyaan diatas tentunya akan terus bertambah seiring
dengan dipelajarinya geografi itu sendiri. Semakin benyak pertanyaan yang
muncul dan terjawab maka semakin banyak juga hal yang akan kita pahami. Bukan
sekedar hanya menghafalkan saja tetapi berusaha untuk lebih memahami segala
sesuatu yang terjadi di bumi ini, sehingga jika terjadi suatu masalah di bumi
ini kita tidak hanya mengetahui dan melihat serta mendengar masalah tersebut
karena kita hanya mampu menghafal saja, akan tetapi ketika ada permasalahan di
bumi kita bisa menyelesaikan masalah tersebut karena kita memahaminya.
Geografi berasal dari dua kata, yaitu geo berarti
bumi dangraphien berarti tulisan. Secara etimologi, geografi
berarti tulisan tentang bumi. Dalam geografi kita akan mengenal semua yang
terjadi di atas bumi, dibawah permukaan bumi, bahkan di angkasa dapat kita
selidiki dan dipelajari melalui pelajaran geografi. Alat yang paling menunjang
dalam pelajaran geografi adalah peta. Dengan peta kita bisa melihat kenampakan
bumi secara keseluruhan.
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari atau mengkaji bumi dan
segala sesuatu diatasnya,seperti, penduduk, flora, fauna, iklim, dan segala
fenomena yang terjadi dipermukaan bumi.
Untuk menjawab semua keingin tahuan kalian tentang apa yang
dipelajari dalam ilmu geografi marilah kita pelajari bersama dalam bab hakekat
geografi ini. Secara tata bahasa geografi berasal dari bahasa Yunani dari asal
kata geo yang artinya bumi dan graphein yang artinya melukiskan, menceritakan,
atau menguraikan tentang bumi (geosfer).
Menurut Prof. Bintarto (1981), geografi mempelajari hubungan
kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik mapun
menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan,
kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan
pembangunan.
Berdasarkan hasil seminar dan lokakarya Ikatan Geografi
Indonesia (IGI) di semarang (1988,) dinyatakan bahwa pengertian dan batasan
geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan
gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara
manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.
Menurut Strabo (1970) geografi erat kaitannya dengan faktor
lokasi, karakteristik tertentu, dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan.
Konsep ini disebut natural Attribute of Place.
I Made Sandy, geograf dari UI mengatakan bahwa geografi adalah
ilmu yang berusaha menemukan dan memahami persamaan dan perbedaan yang ada
dalam ruang muka bumi.
Menurut Ferdinan Von Ritchoffen, geografi adalah studi tentang
gejala dan sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan
letaknya dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala dan
sifat-sifat itu.
Dari pengertian tersebut perlu dijelaskan lebih rinci lagi
tentang hal-hal sebagai berikut :
- Pengetahuan dan persamaan gejala alam dimuka bumi (gejala geosfer). Maksudnya geografi mempelajari dan mengkaji berbagai faktor penyebab sekaligus mencari dan menemukan jawaban mengapa terjadi persamaan dan perbedaan gejala geosfer antara suatu tempat dengan tempat lain.
- Berupa Interaksi antara manusia dan lingkungannya. Maksudnya, bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan primer, sekunder, manusia pasti akan memanfaatkan lingkungan alamnya. Dengan geografi manusia dapat mengetahui sesuatu tentang alam dan dapat menggunakan segala sesuatu yang terdapat di alam untuk memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi manusia dituntut untuk bersikap bijak agar kelestarian daya dukung alam tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya.
- Dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Maksudnya, di dalam mengkaji atau mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer ataupun interaksi manusia dan lingkungannya, yang diutamakan adalah persebaran gejala geosfer dalam suatu wilayah atau ruang dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Jadi yang membedakan antara ilmu geografi dengan ilmu lain adalah dalam sudut pandangnya yang bersifat keruangan dan kewilayahan.
A. Konsep Esensial Geografi dan contoh Penerapannya dalam
Pengajaran Geografi
Dalam ilmu geografi yang kita pelajari ini terdapat 10 konsep geografi
yang akan kita bahas. 10 konsep geografi tersebut antara lain adalah (1) konsep
lokasi, (2) konsep jarak, (3) konsep keterjangkauan, (4) konsep pola, (5)
konsep morfologi, (6) konsep aglomerasi, (7) konsep nilai kegunaan, (8) konsep
interaksi/interdependensi, (9) konsep diferensiasi area dan (10) konsep
keterkaitan ruang.
1. Konsep Lokasi
Konsep ini merupakan konsep utama yang sejak awal pertumbuhan
geografi menjadi ciri khusus ilmu pengetahuan geografi. Konsep lokasi ini
terbagi menjadi dua yaitu :
- Lokasi Absolut yaitu lokasi suatu tempat dipermukaan bumi yang selalu tetap dan tidak pernah berubah, lokasi absolut ini selau terkait dengan garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh : wilayah indonesia memiliki wilayah absolut 950 BT – 1410 BT dan 60 LU – 110 LS. Hal ini berarti tempat yang memiliki Lintang dan bujur tersebut di atas hanyalah negara Indonesia.
- Lokasi relatif yaitu lokasi suatu tempat yang dilihat dari wilayah lain yang ada disekitarnya sehingga suatu waktu bisa berubah. Sebagai contoh : rumah Titis ada di sebelah timur hutan, pada suatu ketika hutan ditebang dan digantikan dengan mall , maka rumah Titis tidak lagi berada disebelah timur hutan tetapi berubah menjadi di sebelah timur mal sekalipun letak astronomisnya tetap.
Lokasi suatu tempat juga terkait dengan fenomena geosfer yang
terjadi di sekitarnya sebagai contoh:
- Lokasi pantai memiliki nilai tinggi untuk pariwisata Sebuah rumah yang bagus memiliki nilai yang rendah apabila berdekatan dengan kuburan (gangguan psikis), stasiun kereta api, lapangan terbang, terminal (polusi suara) atau daerah industri (polusi).
- Di daerah dingin orang harus berpakaian tebal.
2. Konsep Jarak
Konsep ini mempunyai arti penting dalam kehidupan sosial,
ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan , sebagai contoh :Harga produksi
pertanian menjadi lebih mahal bila harus diangkut ke pasar yang jauh letaknya.
Nilai tanah akan semakin mahal bila semakin dekat dengan kota atau jalan raya.
Nursid Sumaatmadja, adalah tokoh geografi Indonesia yang
memantapkan geografi sebagai ilmu yang memiliki nilai pendidikan (edukasi) dan
nilai keagamaan (religius) . contoh konsep jarak yang lain adalah, misalnya
jika ditempuh dengan kendaraan dan kecepatan yang sama jarak antara Semarang –
Jakarta akan ditempuh lebih lama dibandingkan dengan jarak Semarang – Kendal.
3. Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan (accessibility) tidak selalu berkaitan dengan
jarak, akan tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya
sarana angkutan atau komunikasi yang dapat di pakai. Rintangan medan yang
berupa rangkaian pegunungan, hutan lebat, rawa-rawa atau gurun pasir yang luas
merupakan contoh penyebab suatu tempat kurang dapat di jangkau dari tempat
lain. Faktor sosial yang berupa bahasa, adat istiadat, serta sikap penduduk
yang berlainan (mencurigai setiap orang asing sebagai musuh) dapat pula
dijadikan faktor penyebab kurang terjangkaunya suatu tempat.
Sebagai contoh: Surabaya-jakarta bisa ditempuh dengan pesawat,
kereta api atau bus. Surabaya-Madiun dapat ditempuh dengan mobil atau kereta
api. Surabaya–Pacitan dapat ditempuh dengan mobil. Semakin sedikit halangan
yang ada untuk menuju suatu tempat maka bisa dikatakan bahwa tempat tersebut
memiliki keterjangkauan yang tinggi.
4. Konsep Pola
Pola ini berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran
fenomena dalam ruang muka bumi, baik fenomena yang bersifat alami (aliran
sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah dan curah hujan) maupun fenomena
sosial budaya (permukiman, persebaran penduduk, mata pencaharian, dan jenis
rumah tinggal).
- Pola pemukiman di tepi pantai berkait terhadap bentukan pantai, pola aliran sungai berhubungan dengan jenis batuan, struktur geologi dan tanahnya. Contoh pola aliran sungai trellis terbentuk di daerah pegunungan lipatan pola radial sentrifugal terdapat di daerah vulkan atau gunung yang berbentuk kerucut.
- Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya. Contoh pemukiman di daerah kalimantan umumnya mengikuti tepi aliran sungai. Di daerah pegunungan umumnya polanya menggerombol.
5. Konsep Morfologi
Morfologi merupakan bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk lahan
terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan dan ketersediaan air.
Contoh daerah miring lahannya rawan terhadap erosi. Tanahnya tipis dibandingkan
daerah landai.
6. Konsep Aglomerasi
Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat
sejenis sehingga timbul daerah mewah, daerah kumuh, dan daerah campuran.
Contohnya pada umumnya bentuk pedesaan memilih tempat-tempat yang datar dengan
tanah yang subur serta dekat air. Tanah pertanian biasanya terdapat di daerah
dataran aluvial yang subur.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Daerah wisata memiliki nilai yang berlainan bagi setiap orang.
Oleh karena itu ada orang yang tidak pernah sama sekali mengunjunginya, ada
yang kadang-kadang dan adapula yang sering mengunjunginya.
Daerah perkotaan memiliki nilai jual tanah yang tinggi
dibandingkan daerah pedesaan.Bagi setiap orang suatu tempat bisa memiliki nilai
kegunaan yang berbeda-beda. Bagi seorang petani tempat yang banyak memiliki
rumput yang tebal memiliki nilai yang rendah karena jika akan menanam tanaman
memerlukan waktu yang lama untuk membersihkan rumput dan akan mengurangi
produksi pertanian serta menambah biaya penanaman, tetapi bagi seorang peternak
suatu tempat yang banyak memiliki rumput adalah tempat yang memiliki nilai
tinggi karena rumput tersebut dapat digunakan sebagai makanan ternak.
8. Konsep Interaksi/interdependensi
Interaksi merupakan hubungan saling atau timbal balik antar
beberapa hal. Dalam geografi, interaksi ini dapat dicontohkan dengan adanya
interaksi antara desa dengan daerah kota, dimana kota sebagai puasat
perindustrian dan perdagangan yang dapat menghasilkan barang atau jasa yang
dibutuhkan masyarakat desa. Demikian sebaliknya desa menghasilkan bahan makan dan
hasil pertanian yang dibutuhkan masyarakat kota sehingga hal ini akan
menimbulkan interaksi antara desa dan kota.
9. Konsep Diferensiasi Areal
Diferensiasi area dimaksudkan bahwa antara satu tempat dengan
tempat yang lain memiliki perbedaan, baik dalah hal sumber daya alam,
sumberdaya manusia, atau pola pemukiman dan lain-lain. Misalnya pola perumahan
padat, sedang, dan jarang sangat terkait dengan jumlah penduduk yang ada di
daerah tersebut.
10. Konsep Keterkaitan Ruangan
Perbedaan potensi wilayah antara yang satu dengan yang lain akan
mengakibatkan atau mendorong terjadinya interaksi berupa pertukaran barang,
manusia, ataupun budaya.
B. Pendekatan Geografi
Pendekatan dalam mengkaji studi geografi dibedakan menjadi tiga
yaitu sebagai berikut :
- Pendekatan keruangan ( spatial approach)
Wilayah Aceh merupakan salah satu wilayah yang pernah terjadi
gempa. Dakam pendekatan keruangan mengkaji adanya perbedaan tempat melalui
penggambaran letak distribusi, relasi dan interelasinya. Dengan pendekatan ini
geografi berusaha menjelaskan suatu fenomena dilihat dari keterkaitan antara
fenomena dengan ruang atau tempat dimana fenomena itu terjadi. Misalnya pada
tahun 2005-2006 di wilayah Aceh terjadi Tsunami, Nias, Jogja, Pangandaran
terjadi gempa, mengapa terjadi di tempat tersebut?. Setelah dilihat dimana
tempat tempat tersebut dan dicari persaman dan perbedaan antara masing-masing
daerah ternyata dapat ditemukan persamaannya, yaitu tempat tersebut berada pada
pertemuan 2 lempeng yaitu Indo-Australia dan Eurasia. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan sepanjang pertemuan 2 lempeng memungkinkan terjadinya gempa atau
tsunami.
- Pendekatan kelingkungan (ekological approach)
Pendekatan ini berdasarkan interaksi organisme dengan
lingkungannya. Dalam suatu ekosistemjika ada suatu elemen berkembang melampaui
batas maksimal,maka elemen yang lain akan mengalami penurunan kualitas dan
kuantitas. Dapat kita pelajari pula bahwa untuk mengetahui atau mempelajari
suatu fenomena geosfer yang terjadi kita bisa menggunakan kajian berupa analisis
tentang lingkungan dimana fenomena itu terjadi, dan mengkaitkannya dengan
faktor lingkungan tersebut. Kita harus mencari tau hubungan antara lingkungan
di sekitar fenomena dengan fenomena yang ada sehingga dapat dicari sebab
terjadinya suatu fenomena geosfer.
- Pendekatan kompleks wilayah
Pendekatan kompleks wilayah merupakan pendekatan geografi yang
berusaha memandang atau mengkaji suatu fenomena geosfer dari kedua pendekatan
diatas atau dengan kata lain berusaha untuk memadukan pendekatan keruangan dan
kewilayahan tersebut.
C. Prinsip Dasar Geografi
Prinsip adalah sesuatu yang menjiwai atau menjadi dasar pijakan
dalam melaksanakan sesuatu. Apabila diamati dan dianalisis gejala goegrafi
dalam kehidupan sehari-hari, maka para ahli geografi harus selalu berpegang
pada empat prinsip berikut
1. Prinsip Persebaran, yaitu suatu gejala yang tersebar tidak
merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan dan
manusia. Contohnya tidak semua wilayah mengalami hujan salju karena hujan salju
hanya terjadi di wilayah-wilayah tertentu.
2. Salah satu morfologi yang tidak terdapat di semua tempat.
Prinsip Interrelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait dalam ruang, antara
gejala yang satu dengan yang lainnya. Contohnya peristiwa kabut asap yang terjadi
di Kuala lumpur, padahal di kota tersebut tidak terjadi kebakaran, ternyata
kabut asap disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di Indonesia.
3. Prinsip Deskripsi, yaitu penjelasan lebih jauh mengenai
gejala-gejala yang diselidiki/ dipelajari. Deskripsi, selain disajikan dengan
tulisan atau kata-kata, dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel,
gambar, dan peta.
4. Prinsip Korologi, yaitu gejala, fakta ataupun masalah
geografi di suatu tempat yang ditinjau sebarannya, interelasinya, interaksinya
dan integrasinya dalam ruang tertentu, sebab ruang itu akan memberikan
karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut.
D. Obyek Studi, Ruang Lingkup, dan Aspek Geografi
Gambar peristiwa vulkanisme Setiap ilmu dapat dikaji dari dua
segi, yaitu obyek material dan obyek formal. Obyek material adalah sesuatu yang
dipelajari oleh setiap ilmu, sedangkan obyek formal merupakan sudut pandang
atau pendekatan yang digunakan dalam mempelajari obyek material. Obyek formal
inilah yang membedakan antara satu llmu dengan ilmu yang lain. Contohnya adalah
ekonomi dan biologi sama-sama mempelajari manusia, tetapi sudut pandang yang
digunakan berbeda. Jadi beberapa ilmu bisa saja mempelajari obyek yang sama,
tetapi sudut pandangnya berbeda.
Obyek Material Geografi
Obyek material adalah semua materi yang menjadi sasaran atau
kajian studi ilmu Geografi, yaitu semua fenomena yang terjadi di muka bumi
(fenomena geosfer), baik yang sifatnya alami maupun sosial. Fenomena tersebut
bisa terjadi pada atmosfer, lithosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer.
Gambar kebakaran hutanContoh yang sifatnya alami, misalnya gempa
bumi, kebakaran hutan, dan hujan. Sedangkan yang sifatnya sosial, misalnya pola
pemukiman, persebaran penduduk, dan mata pencaharian.
Obyek Formal Geografi
Obyek formal merupakan sudut pandang, cara pandang, cara
berfikir atau analisis terhadap segi materialnya. Adapun segi formal atau obyek
formal geografi adalah kelingkungan, kewilayahan, dan keruangan yang menitik
beratkan pada aspek ruang (space), sejarah pada aspek waktu (time), ekonomi
pada aspek biaya (cost), dan antropologi pada aspek budaya (culture).
Menurut Rhoads Murphey dalam bukunya The scope of Geography
menyebutkan ruang lingkup geografi meliputi:
- Persebaran dan keterkaitan antara penduduk di permukaan bumi dan aspek-aspek keruangan, serta usaha manusia untuk memanfaatkannya.
- Interelasi antara manusia dengan lingkungan fisik sebagai bagian dari studi perbedaan wilayah.
- Kajian terhadap region atau wilayah sebagai telaah yang paling komprehensif dan terpadu antara unsur-unsur wilayah.
Dari paparan tersebut dapat dijelaskan bahwa ruang lingkup
Geografi meliputi semua gejala geosfer yang meliputi atmosfer, hidrosfer,
litosfer, biosfer dan antroposfer.
Atmosfer meliputi semua kejadian yang ada pada lapisan udara yang
menyelimuti bumi, contohnya hujan, pemanasan global, dan gejala pelangi.
Gambar rumah sebagai wujud keterkaitan manusia dengan
lingkungan, hidrosfer meliputi semua air yang ada dibumi, contohnya banjir,
tsunami, dan persebaran danau. Litosfer meliputi semua yang berhubungan dengan
lapisan kulit bumi, contohnya gempa bumi, gunung meletus, dan tanah longsor.
Biosfer meliputi semua hal yang terkait dengan mahluk hidup yang ada di muka
bumi, contohnya persebaran hewan, persebaran tumbuhan, dan kebakaran hutan.
Antroposfer meliputi kajian tentang manusia, baik dari asal usul, budaya, dan
interaksi antar manusia, misalnya pola pemukiman, mata pencaharian, dan
persebaran penduduk.
Dari ruang lingkup geografi yang sangat luas tersebut mencakup
berbagai aspek yang antara satu dengan yang lainnya saling terkait dan sulit
untuk dipisahkan. Aspek tersebut meliputi :
- Aspek fisik disebut aspek alamiah, menyangkut benda mati, kimiawi, biologi, astronomi, dsb.
- Aspek sosial meliputi sosiologi, politik,ekonomi, hukum, sejarah, antropologi, dsb.
Dari kedua aspek tersebut di atas, dapat disimpulkan menjadi
berikut :
- Geografi Fisik
Gambar batuan sebagai salah satu aspek fisik geografiGeografi
fisik khusus mengkaji keadaan fisik dari ruang dan tempat kehidupan, serta
gejala yang ditimbulkan, seperti air, tanah udara dan prosesnya.
- Geografi Manusia
Geografi manusia adalah ilmu yang melihat tentang kehidupan
manusia dalam ruang dengan segala aktivitas
- Geografi Regional
Geografi regional adalah ilmu khusus melihat hubungan antara aspek
fisik dengan manusia dalam relasi keruangan pada suatu wilayah, meliputi bentuk
persebaran dalam ruang lokal, regional, atau kontinen.
E. Ilmu Penunjang Geografi
Gambar morfologi muka bumi. Dalam mempelajari suatu obyek,
ternyata antara satu ilmu dengan ilmu lain tidak berdiri sendiri. Ini terjadi
karena antara ilmu satu dengan ilmu lain saling melengkapi, termasuk ilmu
geografi dengan ilmu-ilmu lain. Ada berbagai macam jenis ilmu yang mempelajari
tentang bumi. Ilmu-ilmu tersebut dapat digunakan sebagai ilmu penunjang
geografi. Ilmu penunjang geografi antara lain :
Geologi : adalah ilmu yang mempelajari komposisi, struktur, dan
sejarah bumi secara keseluruhan.
Geomorfologi : adalah ilmu yang mempelajari bentuk permukaan
bumi dan proses-proses yang mengakibatkan terjadinya bentuk muka bumi tersebut.
Gambar planet dielajari oleh astronomiHidrologi : adalah ilmu
yang mempelajari air di bawah tanah, keterdapatannya, peredarannya, dan sebaran
sifat kimia dan fisiknya, serta reaksi dengan lingkungan termasuk hubungannya
dengan mahluk hidup.
Meteorologi : adalah ilmu yang mempelajari fenomena alam,
khususnya atmosfer bumi dan gejala cuaca yang terjadi di dalamya.
Klimatologi : adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri, sebab
terjadinya dan pengaruh iklim terhadap bentuk fisik dan kehidupan di berbagai
tempat yang berbeda.
I Made Sandy, tokoh geografi Indonesia yang menekankan peta
sebagai alat utama dalam kajian geografiBotani : adalah ilmu yang mempelajari
kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Zoologi : adalah ilmu yang mempelajari kehidupan binatang dan
pembuatan klasifikasi aneka bentuk binatang di dunia.
Demografi : adalah ilmu yang mempelajari susunan, jumlah, dan
perkembangan penduduk atau disebut ilmu kependudukan.
Ekonomi : adalah ilmu yang mempelajari asas-asas produksi,
distribusi, dan pemakaian barang serta kekayaan.
Ekologi : adalah ilmu yang mempelajari hubungan timal balik
antara mahluk hidup dan kondisi sekitar (lingkungannya).
Sosiologi : adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat,
perilaku, dan perkembangan masyarakat.
Antropologi : adalah ilmu yang mempelajari manusia, khususnya
asal-usul, aneka warna, bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaan pada masa
lampau.
Limnologi : adalah ilmu yang mempelajari tentang perairan danau.
Astronomi : adalah ilmu yang mempelajari benda-benda angkasa.
Kriologi : adalah ilmu yang mempelajari tentang perairan es dan
gletser.
Oceanografi : adalah ilmu yang mempelajari tentang peraian laut.
Kartografi : adalah ilmu yang mempelajari tentang perpetaan.
F. Gejala-gejala Geosfer dalam Kehidupan Sehari-hari
Pernahkah kamu terjebak di tengah-tengah banjir yang melanda
kotamu? Banjir merupakan salah satu contoh gejala geosfer yang dapat kita
saksikan dan kita rasakan. Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai berbagai
gejala geosfer, antara lain sebagai berikut :
1. Pengaruh cuaca dan iklim dengan masa tanam dan jenis tanaman
di bidang pertanian.
2. Pengaruh angin darat dan angin laut terhadap aktivitas
penangkapan ikan di laut oleh para nelayan tradisional.
3. Pengaruh bentuk muka bumi (relief) terhadap pola-pola
pemukiman penduduk.
4. Pengaruh lokasi persebaran pusat-pusat aktivitas penduduk,
seperti sarana pendidikan, perkantoran, pusat industri, sarana kesehatan, dan
sarana rekreasi.
Oleh : Dr.Agus Suryantoro, M.Si
Sumber :http://fis.um.ac.id/agusgeo/2011/05/05/filsafat-geografi-konsep-dasar-ilmu-geografi/
January 2, 2013 at 11:15 PM
keren
January 2, 2013 at 11:16 PM
semoga bermanfaat
January 2, 2013 at 11:17 PM
tips yang bagus
March 31, 2016 at 9:24 PM
Terima kasih salam kenal semua